berikanlah pertanyaan penalaran tentang kedatangan islam ke indonesia
1. berikanlah pertanyaan penalaran tentang kedatangan islam ke indonesia
Jawaban:
1.Sebutkan teori-teori masuknya islam di Indonesia beserta buktinya!
2.Sebutkan 9 Wali yang dikenal penyebar islam di jawa!
3.Sebutkan berbagai bukti peninggalan kerajaan islam di Sumatera, Jawa dan Sulawesi!Siapakah tokoh penyebar agama islam di Sulawesi dan bagaimana cara mereka berdakwah?4.Bagaimana penyebaran Agama islam di Papua? Jelaskan!
5.Jelaskan secara singkay masuknya islam di Indonesia
2. tuliskanlah contoh pertanyaan penalaran logika secara induktif
LOGIKA INDUKTIF
Logika induktif ini sendiri dapat di devinisikan sebagai penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual yang benar adanya dengan sifat yang khusus dan telah di akui bahwa valid secara ilmiah yang akan menjadi sebuah kesimpulan yang bersifat umum. Sudah dijelaskan di atas bahwa logika induktif akan menghasilkan simpula yang umum dari pernyataan yang khusus, jadi pada pemaparan logika induktif di bedakan dari beberapa bentuk penalaran, diantaranya adalah:
a. Generalisasi:
Generalisasi merupakan proses penalaran yang berdasarkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk menghasilkan simpulan yang bersifat umum atau luas.
Contoh Generalisasi adalah:
-Mobil membutukan bahan bakar untuk bergerak.
-Kapal membutuhkan bahan bakar untuk berlayar.
-Pesawat membutuhkan bahan bakar untuk terbang.
-Jadi, semua transportasi membutuhkan bahan bakar agar bisa bergerak.
b. Analogi:
Analogi adalah cara penalaran dengan membandingkan dua hal atau lebih yang mempunyai sifat yang sama.
Contoh analogi adalah:
-Ani adalah mahasiswa prodi telekomunikasi Polines.
-Ani dapat lulus dengan nilai baik.
-Budi adalah mahasiswa prodi telemunikasi Polines.
-Maka, Budi dapat lulus dengan nilai baik.
c. Hubungan Kausal:
Hubungan kausal merupakan jenis logika induktif yang penalaranya diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Contoh hubungan kausal adalah:
-Ban bocor ini membuat mobil tidak bisa digunakan
-Terlambat kuliah membuat aku tidak boleh mengikuti ujian minggu depan.
3. Apa yang dimaksud dengan penalaran aditif dan penalaran multiplikatif? Kemudian berikan contoh penalaran aditif dan penalaran multiplikatif!
Penalaran aditif dan penalaran multiplikatif adalah dua jenis dasar dari berbagai metode penalaran atau pemikiran dalam matematika dan ilmu terkait.
Penalaran Aditif
Penalaran aditif melibatkan operasi penambahan. Ini berarti kita menambahkan atau menggabungkan beberapa komponen atau bagian untuk mendapatkan total.
Contoh Jika Asep memiliki 3 apel dan membeli 2 apel lagi, maka total apel yang dimilikinya adalah 5 apel (3 + 2 = 5).
Penalaran Multiplikatif
Penalaran multiplikatif melibatkan operasi perkalian. Ini berarti kita mengalikan beberapa komponen atau faktor untuk mendapatkan hasil atau total.
Contoh Jika Asep memiliki 4 kotak, dan setiap kotak berisi 6 kelereng, maka total kelereng yang dimilikinya adalah 24 kelereng (4 x 6 = 24).
Jadi, penalaran aditif berkaitan dengan penambahan dan penggabungan, sedangkan penalaran multiplikatif berkaitan dengan perkalian dan penggandaan
4. Jelaskan perbedaan mendasar antara pola penalaran deduktif dan pola penalaran induktif
Penalaran deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Penalaran induktif dapat berbentuk generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat. Generalisasi adalah proses berpikir berdasarkan hasil pengamatan atas sejumlah gejala dan fakta dengan sifat-sifat tertentu mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa itu. Analogi merupakan cara menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus yang bersamaan. Hubungan sebab akibat ialah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat sebab, dan akibat-akibat.
5. apa yang dimaksud penalaran induksi dan penalaran deduksi ? berikan contonya juga
Penalaran induktif adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut induksi
Contohnya :
Pada saat ini remaja lebih menukai tari-tarian dari barat seperti breakdance, Shuffle, salsa (dan Kripton), modern dance dan lain sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian dan kesenian tradisional mulai ditinggalkan dan beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk tidak disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.
Penalaran deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contohnya :
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.
6. perbedaan penalaran induktif dan penalaran deduktif
Penalaran Deduktif
Jika semua premis benar maka kesimpulan pasti benar.Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis.
Penalaran Induktif
Jika premis benar, kesimpulan mungkin benar, tapi tak pasti benar.Kesimpulan memuat informasi yang tak ada, bahkan secara implisit, dalam premis.
7. sebutkan perbedaan penalaran deduktif dan penalaran induktif
Jawaban:
penalaran induktif dan deduktif adalah bahwa penalaran deduktif berproses dari premis spesifik ke kesimpulan umum,sedangkan penalaran induktif berproses dari premis umum ke kesimpulan spesifik.
Semoga membantu☺
8. 1.Apa itu penalaran? 2.sebutkan macam-macam penalaran dan contoh-contohnya
1. Penalaaran adalah proses kegiatan berfikir manusia melalui data, fakta atau empiris untuk pengambilan kesimpulan. Dengan kata lain penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan
2. Macam macam penalaran, ada dua yaitu :
1. Analogi
Adalah cara penarikan kesimpulan dari sebuah penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat sama. Analogi memiliki empat fungsi, yakni :
1) Membandingkan beberapa orang yang memiliki kesamaan sifat
2) Meramalkan kesamaan
3) Menyingkapkan kekeliruan
4) Mengklasifikasi
Contoh :
Jangan kita seperti katak dalam tempurung, yang kita merasa hebat dalam wilayah kita sendiri, namun sebenarnya kita belumlah apa-apa karena masih banyak yang belum kita ketahui di luar sana.
2.Penalaran Induktif
Adalah proses menarik kesimpulan yang berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus.
Contoh :
– Bunga mawar terlihat cantik, dan baunya harum.
– Bunga melati bunga yang cantik dan baunya harum.
9. jelaskan perbedaan antara penalaran deduktif dan penalaran induktif
Jawaban:
Perbedaan utama antara penalaran induktif dan deduktif adalah bahwa penalaran induktif berproses dari premis spesifik ke kesimpulan umum, sedangkan penalaran deduktif berproses dari premis umum ke kesimpulan spesifik. ... Ada dua jenis alasan; mereka adalah penalaran induktif dan penalaran deduktif.
maaf ya kalau salah
10. Berikan contoh dari penalaran ilmiah, penalaran hukum dan penalaran moral!
penalaran ilmiah:berpikir sesuai fakta
penalaran hukum:berpikir sesuai hukum tanpa menyimpang
penalaran moral: berpikir sesai dengan akhlak yg baik
11. Jelaskan perbedaan antara penalaran oposisi dan penalaran eduksi? Berikan contoh!
Jawaban:
Penalaran Oposisi atau perlawanan
Merupakan proses penyimpulan secara langsung terhadap sebuah proposisi namun dalam penerapannya membandingkan proposisi tersebut proposisi yang lain dalam satu bentuk term.
Eduksi merupakan penyimpulan langsung dari suatu proposisi ke proposisi lain dengan pengolahan term yang sama
12. Dalam sebuah organisasi terdapat bidang penalaran. penalaran sendiri artinya adalah proses berpikir. Menurut kalian, program kerja yang cocok apa dalam bidang penalaran?
detektif, otopsi mayat
mungkinProfesor (dlm penelitian)
13. apa perbedaan antara penalaran induksi dan penalaran deduksi
penalaran deduktif = sebuah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta _ fakta yang bersipat umum.
penalaran induktif = proses untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta- fakta yang bersifat khusus prosesnya disebut induksi.
maaf ya kalau salah
14. jelaskan perbedaan antara penalaran oposisi dan penalaran eduksi
oposisi adalah badan yang tegak dan baik saat melakukan apa saja misalnya upacara oposisi kita dalam keadaan baik.sedangkan eduksi adalah suatu mata pelajaran
15. 1. Apa penalaran deduktif itu, dan bagaimana perbedaannya dari penalaran induktif? bantu jawab kak
Deduksi berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang umum. Dengan demikian, metode deduksi adalah proses penalaran dari satu atau lebih pernyataan umum untuk mencapai kesimpulan logis tertentu.
Penalaran deduktif menggunakan informasi, fakta, atau premis yang tersedia untuk sampai pada suatu kesimpulan. Sebaliknya, penalaran induktif mengikuti aliran atau perilaku tertentu untuk membuat kesimpulan.
16. suatu penalaran harus ditimbang secara objektif dan berdasarkan data yang sahih ,ciri penalaran ini di sebut...
Logis =suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinya pemikiran yg ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yg shahih.
Semoga membantu.
17. Apa yang dimaksud dengan penalaran?
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
maaf kalo salah
18. Dalam mengambil kesimpulan dapat dibakukan dengan penalaran induksi, sebutkan jenis penalaran tersebut, jelaskan
Macam-macam penalaran induktif diantaranya :
Generalisasi merupakan salah satu macam penalaran induktif.
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati.
generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Contoh :
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Macam-macam generalisasi:
1. Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
2.Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
19. contoh penalaran deduktif dan penalaran induktif
deduktif;Masyarakat indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus)dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup komsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial
induktif; Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Babi berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Ikan paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
20. suatu penalaran harus ditimbang secara objektif dan berdasarkan data yang sahih.ciri penalaran ini disebut
Jawaban:
logis
Penjelasan:
penalaran yang ditimbang secara objektif dengan data yg sahih adalah penalaran logis
klo salah mhon maaf
21. jelaskan maksud dari Penalaran Koherensi, Penalaran pragmatisme, dan penalaran korespondensi serta contohnya? Terimakasih☺
Teori Kebenaran Koherensi, Korespondensi, dan Pragmatik
a. Koherensi
Menurut Suriasumantri (2009: 55), “Suatu hal dikatakan benar apabila pernyataan dan kesimpulan yang ditariknya adalah konsisten dengan pernyataan dan kesimpulan terdahulu yang telah dianggap benar.” Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa koherensi merupakan suatu teori kebenaran pengetahuan yang memiliki kriteria kebenaran suatu hal dikatakan benar apabila sesuai atau konsisten dengan kebenaran terdahulu atau yang telah ada. Teori ini sama dengan penarikan kesimpulan secara deduktif, atau penarikan kesimpulan dari pernyataan yang bersifat umum ke pernyataan yang bersifat khusus.
Contoh:
Pembuktian kebenaran secara koherensi biasanya terdapat pada Matematika. Seperti yang diungkapkan oleh Suriasumantri (2009: 57):
Matematika ialah bentuk pengetahuan yang penyusunannya dilakukan pembuktian berdasarkan teori koheren. Sistem matematika disusun di atas beberapa dasar pernyataan yang dianggap benar yakni aksioma. Dengan mempergunakan beberapa aksioma maka disusun suatu teorema. Di atas teorema maka dikembangkan kaidah-kaidah matematika yang secara keseluruhan merupakan suatu sistem yang konsisten. Plato (427-347 S.M.) dan Aristoteles (384-322 S.M.) mengembangkan teori koherensi berdasarkan pola pemikiran yang dipergunakan Euclid dalam menyusun ilmu ukurnya.
Selain itu, teori koherensi juga terdapat pada penarikan kesimpulan secara logis dalam logika matematika atau silogisme. Misalnya, apabila terdapat pernyataan “Semua makhluk hidup bernapas”, lalu ada pernyataan “manusia adalah makhluk hidup”, maka dapat ditarik kesimpulan “manusia bernapas”. Penarikan kesimpulan tersebut adalah benar karena ide-idenya koheren atau konsisten.
b. Korespondensi
Dalam Suriasumantri (2009: 57), “Bagi penganut teori korespondensi maka suatu pernyataan adalah benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.” Menurut Syaripudin & Kurniasih (2008), “….kebenaran pengetahuan diuji di dalam dunia material atau pengalaman dria.” Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori korespondensi adalah teori kebenaran yang membuktikan kebenaran suatu pengetahuan (pernyataan) dengan cara melakukan pengamatan (pengalaman) terhadap suatu objek dalam pengetahuan tersebut sehingga berkorespondensi (berhubungan) dengan pernyataan yang diuji.
Contoh:
Apabila ada pernyataan bahwa “Yoghurt itu rasanya asam”, maka untuk membuktikan kebenarannya diperlukan pengujian berupa mencicipi yoghurt tersebut, apabila terasa asam maka dapat dikatakan pernyataan awal adalah benar.
Contoh lainnya adalah yang dikemukakan oleh Suriasumantri (2009: 57) berikut:
….jika seseorang mengatakan bahwa “Ibu Kota Republik Indonesia adalah Jakarta” maka pernyataan itu adalah benar sebab pernyataan itu dengan obyek yang bersifat faktual yakni Jakarta yang memang menjadi Ibu Kota Republik Indonesia. Sekiranya orang lain yang menyatakan bahwa “Ibu Kota Republik Indonesia adalah Bandung” maka pernyataan itu adalah tidak benar sebab tidak terdapat obyek yang dengan pernyataan tersebut. Dalam hal ini maka secara faktual “Ibu Kota Republik Indonesia adalah bukan Bandung melainkan Jakarta.”
c. Pragmatik
Dalam Suriasumantri (2009: 57):
Bagi seorang pragmatis maka kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya suatu pernyataan adalah benar. Jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori pragmatik adalah teori kebenaran yang memiliki kriteria suatu pengetahuan adalah benar apabila memiliki kegunaan praktis atau manfaat dalam kehidupan.
Contoh:
Seiring berkembangnya zaman, teknologi pun semakin canggih. Para ilmuwan menemukan teknologi-teknologi baru untuk mempermudah pekerjaan manusia, telepon genggam berupa smartphone contohnya. Penemuan dan pengaplikasian smartphone tersebut dikatakan benar karena dapat berguna untuk mempermudah pekerjaan manusia. Contoh lainnya adalah Program Keluarga Berencana (KB). Program ini bermanfaat untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yang semakin tidak terkendali. Dengan demikian, program KB dikatakan benar sebab memiliki kegunaan atau manfaat dalam kehidupan.
22. apa yang dimaksud dengan "penalaran oposisi" dan bentuk penalaran oposisi sebagai penyimpulan langsung?
penalaran oposisi disebut juga penalaran perlawanan adalah sebuah kegiatan menyimpulkan secara langsung dengan membandingkan antara proposisi yang satu dengan proposisi yang lain dalam term yang sama, tetapi bisa berbeda kuantitas ataupun kualitasnya untuk menentukan kesahihan sebuah proposisi.
bentuk : oposisi simpel, at posisi simpel, oposisi komplek,
23. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan "penalaran oposisi" dan bentuk penalaran oposisi sebagai penyimpulan langsung?
penalaran oposisi adalah suatu penarikan kesimpulan secara langsung dengan membandingkan beberapa proporsi katgoris dengan term yang sama,tetapi kuantitas maupun kualitasnya berbeda,untuk menentukan kesahihan suatu proporsi.
penalaran oposisi sebagai penyimpulan langsung dilakukan dengan membuat proporsi baru dari term yang sama dalam sebuah proporsi.
24. Jawablah pertanyaan - pertanyaan berikut dengan bahasa yang baik dan benar, serta menggunakan logika penalaran yang benar pula.
Yaa gapapa atuh, jadi nanti kalo semakin banyak kata asing, memperkaya budaya
25. Apa yang dimaksud penalaran dialektis dan penalaran analogis beserta contohnya
Mata pelajaran: IPS Sejarah
Kelas: X SMA
Kategori: Berpikir Sejarah
Kode Kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 10.3.2
Kata kunci: penalaran dialektis, penalaran analogis
Jawaban:
Penalaran dialektik sebagai suatu gerakan 'naik turun' diantara penalaran-penalaran yang bertentangan, dengan membandingkan secara kritis tiap-tiap penalaran tersebut.
Penalaran analogis adalah suatu kegiatan berfikir yang menyandarkan diri kepada suatu analisis dan kerangka berpikir yang dipergunakan untuk analisis tersebut adalah logika penalaran yang bersangkutan. Dengan demikian, penalaran ilmiah merupakan suatu kegiatan analogis yang mempergunakan logika ilmiah, dan demikian juga penalaran lainnya yang mempergunakan logikanya tersendiri pula. Sifat analogis ini merupakan konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir tertentu. Tanpa adanya pola berpikir tersebut maka tidak akan ada kegiatan analisis.
Pembahasan:
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), penalaran memiliki arti yakni hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman;
Penalaran merupakan proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera
(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Definisi penalaran adalah suatu proses berfikir manusia untuk menghung-hubungkan data atau pakta yang ada sehingga pada satu kesimpulan. Data atau fakta yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar disinilah letak kerjanya penalaran orang akan menerima data dan fakta yang benar dan tentu saja akan menolak fakta yang belum jelas kebenarannya.
Adapun ciri-ciri dari penalaran antara lain:
(1)Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika (penalaran merupakan suatu proses berpikir logis).
(2)Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.
Penalaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)Logis, ialah suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinya pemikiran yang ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang sahih.
2)Analitis, ialah bahwa kegiatan penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang dalam merangkai, menyusun atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke dalam suatu pola tertentu.
3)Rasional, ialah apa yang sedang di nalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang memang dapat dipikirkan secara mendalam.
Menurut Keraf, penalaran ialah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk, yang menuju kepada suatu kesimpulan.
Bakry berpendapat bahwa penalaran atau reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.
Pendapat Suria Sumantri mengenai penalaran ialah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.
Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).. (Lt)
26. apa yang dimaksud dengan pernyataan bahwa setiap penalaran induksi mengandung sebentuk penalaran deduksi?
Jawaban:
Penalaran deduktif adalah proses berfikir yang berawal dari pembuktian pernyataan-pernyataan khusus untuk diambil suatu kesimpulan secara general. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan kualititatif.
Penjelasan:
JANGAN LUPA FOLLOW
JANGAN LUPA FOLLOWJADIKAN JAWABAN TERCERDAS
27. jelaskan perbedaan penalaran oposisi dan penalaran eduksi beserta contohnya
Perbedaan mendasar antara penalaran oposisi dan eduktif yaitu apabila oposisi membandingkan penalaran lain dengan hal yang kontradiktif denga penalaran satu, sedangkan eduktif tidak kontradiktif. Contoh penalaran oposisi, semua orang membacanya, tetapi beberapa tidak. Contoh penalaran eduktif: Setiap pembalap pria memiliki pacar yang cantik.
Pembahasan:
Penalaran oposisi adalah kegiatan yang dapat disimpulkan secara langsung dengan membandingkan rasio lain dalam istilah yang sama, tetapi dapat bervariasi dalam kuantitas atau kualitas untuk menentukan tingkat kesulitan penalaran. Ada empat jenis penalaran yang oposisi: objek, objek, subkontraktor, dan subkontraktor.
Penalaran eduktif memiliki fungsi mengubah posisi istilah, mengingkari istilah, dan secara proporsional menukar dan mengingkari istilah. Ada tiga jenis penalaran eduktif: konversi, pembalikan, dan bilangan genap.
Pelajari Lebih Lanjut
Materi tentang penalaran pada link dibawah ini
Materi tentang kalimat nalar: https://brainly.co.id/tugas/2404192 Materi tentang kalimat tidak nalar: https://brainly.co.id/tugas/2370586Materi tentang kalimat tidak logis: https://brainly.co.id/tugas/8992373Detail Jawaban
Kelas : XI
Mapel : Bahasa Indonesia
Bab : Menyunting Beragam Teks (Kalimat Efektif)
Kode :9.1.11
#AyoBelajar #SPJ2
28. Penalaran oposisi dan Penalaran eduksi
pengertian penalaran oposisi
29. tuliskan lah contoh pertanyaan penalaran logika secara deduktif...tlong jwb
Jawaban:
Pada contoh 1 kita mengaplikasikan aturan umum ke dalam kasus yang lebih spesifik. Kita beralasan aturan umum persamaan kuadrat valid bila digunakan pada persamaan kuadrat tertentu atau sebarang. Tipe logika yang demikian dinamakan Logika Deduktif, yang berarti mengaplikasikan pernyataan umum dalam pernyataan yang lebih spesifik.
Logika deduktif dan struktur formal logika telah dipelajari selama bertahun-tahun, ribuan tahun. Salah satu Ilmuwan Logika kuno, dan yang paling terkenal, adalah Aristoteles (384 - 322 S.M). Dia adalah murid dari filsuf terkenal Plato dan merupakan guru dari Alexander agung, penjelajah daratan dari Yunani sampai India. Filosofi Aristoteles sangat berpengaruh, pengaruhnya mencapai Gereja Katolik yang dibawa oleh St. Thomas Aquinas, bahkan mempengaruhi filosofi modern. Selama berabad--abad, Logika yang dikembangkan Aristoteles menjadi bagian dari studi pengacara dan politik dan digunakan untuk membedakan argumen yang valid dan yang tidak.
Untuk Aristoteles, logika merupakan alat yang diperlukan dalam semua penyelidikan/penelitian, dan silogisme merupakan hasil dari semua buah pemikiran. Silogisme adalah sebuah argumen yang dibentuk oleh dua pernyataan yang disebut premis (premis mayor dan premis minor), yang diikuti dengan sebuah kesimpulan atau konklusi. Untuk semua premis yang diberikan, jika kesimpulan dalam argumen terjamin (dalam pengertian tidak ditemukan suatu sanggahan dengan cara bagaimanapun), argumen tersebut valid. Jika kesimpulan tidak terjamin (dalam pengertian minimal terdapat satu sanggahan yang tidak membenarkan kesimpulan), argumen tersebut tidak valid.
Salah satu silogisme populer Aristoteles adalah sebagai berikut:
1. Semua pria meninggal
2. Socrates adalah seorang pria
----------------------------------------------
Maka, Socrates meninggal
Mayor premis yang diaplikasikan pada minor premis menyebabkan kesimpulan yang tak terbantahkan, maka argumen tersebut valid. Catat bahwa logika deduktif yang digunakan dalam contoh 1 memiliki struktur yang sama dengan silogisme Aristoteles tentang Socrates.
1. Semua persamaan orde dua dalam satu variabel dapat diselesaikan dengan rumus abc.
2. adalah persamaan orde dua dalam satu variabel.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Maka, dapat diselesaikan menggunakan rumus abc.
Semua silogisme tersebut dapat dituliskan secara umum dalam:
1. Jika A, maka B
2. X adalah A
-----------------------------
Maka, X adalah B
Logika deduktif ini sangat tepat diaplikasikan menggunakan diagram Venn. Valid dan tidak valid sering disalah artikan dengan benar dan tidak benar. Perhatikan contoh berikut ini.
1. Semua doctor laki-laki
2. Ibuku seorang doctor
--------------------------------------
Maka, Ibuku laki-laki
Argumen diatas merupakan argumen yang valid. Namun, argumen yang valid tidak menunjukan kesimpulan yang benar. Seorang ibu tidak mungkin laki-laki! Validitas dan kebenaran tidak memiliki pengertian yang sama. Argumen dikatakan valid bila konklusi yang dihasilkan tak terbantahkan berdasarkan premis yang diberikan. Di sini tidak dikatakan tentang kebenaran premis yang diberikan. Karena itu, dalam menentukan validitas argumen, kita tidak sedang menentukan apakah kesimpulan yang diambil benar atau tidak. Argumen dikatakan valid bila dari premis yang diberikan, konklusi yang diperoleh logis. Memang benar, bila premis yang diberikan pada argumen yang valid bernilai benar, konklusi yang diperoleh juga bernilai benar.
Perhatikan contoh lain berikut ini.
1. Semua artis adalah aktivis politik
2. Tantowi Yahya adalah aktivis politik
----------------------------------------------------------------
Maka, Tantowi Yahya adalah seorang artis
Sekilas kesimpulan tersebut terlihat valid. Hal ini karena kita semua tahu bahwa Tantowi Yahya adalah seorang artis. Namun, bila kita melakukan analisa, kesimpulan itu tidak diperoleh secara logis. Premis pertama menunjukkan bahwa ada sebagian aktivis politik adalah seorang artis, yang berarti ada sebagian lain yang bukan artis. Premis kedua adalah pernyataan spesifik bahwa Tantowi Yahya adalah seorang aktivis politik. Tantowi Yahya bisa saja seorang artis, tetapi bisa saja bukan (terlepas dari pengetahuan umum) berdasarkan premis. Maka kesimpulan yang diperoleh tidak logis, karena adanya kemungkinan Tantowi Yahya bukan artis menyebabkan argumen ini tidak valid. Namun, argumen yang dikatakan tidak valid tidak berarti mengatakan bahwa kesimpulan yang diambil salah, sebagai bukti, Kita semua tahu bahwa Tantowi Yahya adalah seorang artis. Jadi Pernyataan kesimpulan dalam argumen diatas memang bernilai benar, namun, berdasarkan premis, argumen tersebut bukanlah argumen yang valid.
LOGIKA INDUKTIF
LOGIKA INDUKTIFLogika induktif ini sendiri dapat di devinisikan sebagai penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual yang benar adanya dengan sifat yang khusus dan telah di akui bahwa valid secara ilmiah yang akan menjadi sebuah kesimpulan yang bersifat umum. Sudah dijelaskan di atas bahwa logika induktif akan menghasilkan simpula yang umum dari pernyataan yang khusus, jadi pada pemaparan logika induktif di bedakan dari beberapa bentuk penalaran, diantaranya adalah:
a. Generalisasi
b. Analogi
c. Hubungan Kausal
good luckjangan lupa followkalo bener jadikan yang terbaik30. bagaimana agar kita tidak salah penalaran
membaca cerita tersebur terlebih dahulu
31. Cara penalaran deduktif adalah penalaran yang bersifat
Cara penalaran deduktif adalah penalaran yang bersifat umum ke khusus. Jenis penalaran ini menggunakan penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum (ada premis-premis tertentu) yang kemudian dari premis-premis yang bersifat umum tadi akan muncul sebuah kesimpulan yang bersifat khusus.
Pembahasan
Secara sederhana penalaran deduktif merupakan penalaran dengan menggunakan premis atau asumsi yang bersifat umum untuk mendapat kesimpulan yang bersifat khusus atau spesifik. Menggunakan penalaran deduktif dapat memberikan manfaat dalam hal pemecahan masalah. Dari masalah yang ada, bisa diambil premis-premis yang merupakan inti dari masalah, kemudian ditarik kesimpulan dari masalah tadi dan mencari penyelesaian atau solusi dari kesimpulan yang didapatkan tersebut. Selain penalaran deduktif, adapula jenis penalaran induktif yaitu jenis penalaran dengan menggunakan premis-premis yang bersifat khusus untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum. Bisa dibilang penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif.
Pelajari lebih lanjut
Materi tentang contoh penalaran deduktif dan induktif: https://brainly.co.id/tugas/3359610
#BelajarBersamaBrainly #SPJ4
32. Pertanyaan seputar konsep dasar ips yg mmbutuhkan penalaran?
identifikasikan cara pemahaman kebudayaan sosial yang ada di Indonesia ?
33. Pengertian Penalaran oposisi dan Penalaran eduksi
A) Penalaran Oposisi atau perlawanan
Merupakan proses penyimpulan secara langsung terhadap sebuah proposisi namun dalam penerapannya membandingkan proposisi tersebut proposisi yang lain dalam satu bentuk term.
B) deduktif adalah suatu metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagian yang khusus.
34. apa yang dimaksud dengan "penalaran oposisi" dan bentuk penalaran oposisi sebagai penyimpulan langsung?
penalaran oposisi adalah sebuah kegiatan yang menyimpulkan secara langsung dengan cara membandingkan .
peanalaran opsisi sebagai penyimpulan secara langsung adalah suatu bentuk penarikan kesimpulan secara langsung berupa hubungan dua pernyataan term term yang sama tetapi dengan cara membandingkan antara proposisi yang satu dengan proposisi yang lain
35. Mengapa penalaran dalam menarik kesimpulan termasuk penalaran induktif
Penalaran deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Contoh :
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.
36. apa yang dimaksud dengan penalaran dedukatif dan penalaran induktif?
kalimat deduktif diawali dengan kalimat pemicu yang akan membutuhkan kalimat-kalimat selanjutnya, sedangkan kalimat induktif diawali uraian, yang kalimat akhirnya berupa kesimpulan. Penggunaan kalimat deduktif biasanya digunakan untuk mendefinisikan atau memberikan paparan.
37. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penalaran oposisi dan bentuk penalaran oposisi sebagai penyimpulan langsung! Berikan dua contoh setiap bentuk penalaran oposisi?
Penjelasan:
Jelaskan apa yang dimaksud dengan penalaran oposisi?
1) Penalaran perlawanan/Oposisi Penalaran perlawanan atau oposisi adalah sebuah kegiatan menyimpulkan secara langsung dengan membandingkan antara proporsi yang lain dalam term yang sama, tetapi bisa berbeda kuantitas ataupun kualitasnya untuk menentukan kesulitan sebuah proposisi.
semoga bermanfaat
38. Apa yang dimaksud dengan penalaran oposisi dan bentuk penalaran oposisi sebagai penyimpulan langsung?
Penalaran oposisi adalah Penalaran dalam logika pertentangan dua pernyataan dengan term yang sama, yang didefinisikan pertentangan antara dua pernyataan atas dasar pengolahan term yang sama. Pertentangan di sini diartikan juga dengan hubungak logik, yaitu hubungan yang di dalamnya terkandung adanya suatu penilaian benar atau salah terhadap dua pernyataan yang diperbandingkan. Adapun dua pernyataan yang diperbandingkan itu keduanya berbentuk pernyataan yang terdiri dua term sebagai subjek dan predikat yang menghasilkan penyimpulan langsung.
39. dalam suatu kegiatan penelitian sosial dan dua proses penalaran, apa saja proses penalaran itu
Jawaban:
Proses penalaran yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitiannya yaitu dengan dua jenis penalaran, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif.
40. penalaran deduktif apa
kalimat utama yang letaknya di depan paragraf