contoh soal biologi dengan indikator keterampilan berfikir kritis dan berfikir kreatif
1. contoh soal biologi dengan indikator keterampilan berfikir kritis dan berfikir kreatif
salah satu contohnya adalah seperti:jelaskan perbedaan proses pencernaan hewan ruminansia dengan hewan memamah biak seperti kuda atau marmut,
maaf jika contohnya kurang menarik.
2. Sejarah 1.kesimpulan cara berfikir sinkronis 2.kesimpulan cara berfikir diakronis(kronologis)
Kronologis (diakronis)
Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya.
ilmu sosial itu sinkronis (menekankan struktur) artinya ilmu sosial meluas dalam ruang.
3. kesimpulan dari cara berfikir sejarah adalah
Jawaban:
Kesimpulannya bahwa cara berpikir sejarah itu bersifat Diakronik yaitu memanjang dalam waktu, dan mementingkan proses terjadinya sebuah peristiwa. Sedangkan berpikir ilmu sosial itu bersifat Sinkronik, melebar dalam ruang serta mementingkan struktur dalam suatu peristiwa
Penjelasan:
maaf kalau salah:P
4. Membuat contoh dalam kehidupan sehari hari dengan berfikir komputasional menggunakan persoalan lama untuk persoalan yg sejenis.
Jawaban:
Contoh penggunaan berfikir komputasional dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita menghadapi persoalan yang sama atau serupa dengan yang pernah kita hadapi sebelumnya. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang telah kita miliki untuk menyelesaikan masalah dengan lebih efektif dan efisien.
Sebagai contoh, ketika kita menghadapi masalah dalam mengatur waktu atau tugas, kita dapat menggunakan pengalaman kita dalam mengatasi masalah serupa di masa lalu. Misalnya, jika kita pernah mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas dalam waktu yang ditentukan, kita dapat menggunakan strategi yang sama untuk menyelesaikan tugas yang serupa di masa depan. Kita dapat membagi tugas menjadi beberapa bagian, menetapkan prioritas, dan membuat jadwal yang teratur untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan lebih efisien.
Dalam hal ini, berfikir komputasional dapat membantu kita mengembangkan strategi dan algoritma yang efektif untuk menyelesaikan masalah yang serupa di masa depan. Dengan memahami dan menganalisis masalah dengan cara yang sistematis dan logis, kita dapat mengidentifikasi pola dan solusi yang dapat diterapkan pada masalah serupa di masa depan. Hal ini dapat membantu kita meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam kehidupan sehari-hari, serta mengatasi masalah dengan lebih efektif dan efisien.
5. buat contoh soal pemecahan masalah dalam kehidupan sehari hari tentang berfikir komputasional beserta jawabannya
Jawaban:
Computational Thinking adalah cara memahami masalah, mengumpulkan semua data, lalu mulai mencari solusi yang sesuai dengan masalah.
Contoh CT dalam kehidupan sehari - hari : Membuat Nasi Goreng
1. Decomposition (Dekomposisi)
Ketika kita ingin membuat nasi goreng, kita harus memahami cara membuat nasi goreng, lalu kita mengumpulkan bahan-bahannya, kemudian kita mulai membuat nasi goreng sesuai dengan langkah-langkahnya. Dalam membuat nasi goreng, kita harus menyiapkan kompor, wajan, spatula, minyak goreng, nasi, telur, bumbu, dan lain-lainnya.
2. Pattern Recognition (Pengenalan Pola)
Karena kita pernah membuat nasi goreng, kita juga dapat membuat kwetiau karena proses pembuatannya hampir mirip. Kita bisa melihat bahwa pola untuk membuat nasi goreng dan kwetiau hampir sama walaupun bahan yang digunakan berbeda.
3. Abstraction (Abstrak)
Lalu ketika kita membuat nasi goreng kita tidak memperhatikan bagaimana proses sebuah kompor bisa menyala, karena hal tersebut menurut kita tidak penting.
4. Algorithm Design (Algoritma)
Kita juga harus bisa mengurutkan langkah-langkah secara logis, berurutan, dan rinci mulai dari proses awal pembuatan sampai dengan proses penyajiannya.
6. contoh berfikir diakronis
Contoh berpikir diakronis: melihat kemerdekaan Indonesia sebagai hasil rangkaian peristiwa, seperti menyerahnya Jepang kepada Sekutu
7. contoh berfikir kronologi
Jawaban:
Ahli sejarah berpikir secara kronologis untuk mengetahui urutan zaman di Indonesia:
1. Zaman Prasejarah (sebelum abad ke 4 M)
2. Zaman Hindu-Buddha (abad ke 4 M - 15 M)
3. Zaman Perkembangan Islam (abad 7 M - 16 M)
4. Zaman Penjajahan Belanda (abad 16 - 1942)
5. Zaman Pendudukan Jepang (1942 - 1945)
6. Zaman Kemerdekaan (awal tahun 1945)
7. Zaman Revolusi ( 1945 - 1949)
8. Zaman Orde Lama (1949 - 1966)
9. Zaman Orde Baru (1967 - 1998)
10. Zaman Reformasi (1998 - sekarang)
Penjelasan:
Kronologi adalah ilmu yang mempelajari waktu atau sebuah kejadian pada waktu tertentu.
8. contoh contoh berfikir diakronis
Jawaban:
melihat kemerdekaan Indonesia sebagai hasil rangkaian peristiwa,sepertibmenyetahkannya Jepang g kepada sekutumaaf kalo salah:)
9. Contoh berfikir kronologi
Jawaban:
menyerahnya jepang terhadap sekutu, lalu ke peristiwa rengasdengklok dan terakhir sampai ke proklamasi kemerdekaan Indonesia.
10. Contoh Berfikir tidak konsisten??
Suatu saat berpikir A, tetapi hanya karena bujukan teman, akhirnya berubah pikiran menjadi B
(Maaf kalau salah)
11. Kesimpulan dari berfikir krisis dalam islam
Jawaban:
Kemampuan untuk berpikir secara jernih dan rasional tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang harus dipercaya.
12. Bedakanlah antara berfikir sejarah diakronik dan berfikir sejarah sinkronik serta contohnya?
Jawaban:
Pola berpikir secara sinkronik adalah melihat konteks terjadinya, dengan melihatnya berserta dengan peristiwa yang terjadi pada waktu berdekatan dan bersifat horizontal.
Pola berpikir secara diakronik (atau kronologis) adalah melihat urutan kejadian dalam suatu peristiwa sejarah, dengan melihatnya berserta dengan peristiwa yang terjadi pada waktu sebelum dan sesudahnya dan bersifat vertikal.
Pembahasan:
Dalam ilmu Sejarah, ada dua konsep berpikir dalam melihat suatu peristiwa sejarah, yaitu konsep berpikir sinkronis dan diakronis (disebut juga konsep berpikir kronologis).
Pola berpikir secara sinkronis melihat peristiwa sejarah itu dengan melihat konteks terjadinya. Pola berpikir sinkronis ini berusaha memahami peristiwa sejarah dalam ruang dan situasi peristiwa tersebut.
Dalam melihat peristiwa sejarah secara sinkronis, kita harus melihat peristiwa apa saja yang terjadi pada waktu yang berdekatan dengan peristiwa tersebut. Kajiannya dengan pola pikir sinkronis akan bersifat sistematis, lebih serius dan mendalam
Contoh: Penyerangan Jepang ke Indonesia yang mengalahkan Belanda pada tahun 1942 bisa dilihat sebagai bagian dari bagian perang Pasifi, dan Perang Dunia II. Pada saat itu, jepang juga sedang berperang melawan China dan Amerika Serikat, dan menyerang Indonesia untuk menguasai lokasi tambang minyak dan perkebunan yang menghasilkan sumber daya alam yang penting bagi usaha perang Jepang.
Sementara pola berpikir secara diakronis (atau kronologis) melihat peristiwa sejarah sebagai suatu bagian dari rangkaian atau urutan peristiwa.
Pola berpikir diakronis ini berusaha memahami peristiwa sejarah sebagai bagian dari proses-proses, dan melihat peristiwa sejarah membentuk suatu kronologi.
Contoh: Kemerdekaan Indonesia terjadi setelah menyerahnya Jepang kepada sekutu pada 15 Agustus 1945. Menyerahnya jepang ini disebabkan oleh serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945.
Pelajari Lebih Lanjut
1. Mengapa konsep kronologi diperlukan dalam penulisan sejarah?
brainly.co.id/tugas/1659479
2. Jelaskan fungsi kronologi dalam mempelajari sejarah?
brainly.co.id/tugas/1083969
Penjelasan: Semoga membantu
13. apakah contoh dari berfikir positif
Lihat Sisi Indahnya
Anda Memiliki Kuasa Atas Pikiran Anda
Ambil Waktu Sejenak
.
semoga bermanfaat-berpikir,berbuat,berkata jujur
-melerai teman yg berkelahi
-menaati nasehat guru atau ortu
-bergaul dengan teman yg baik
-tidak berbicara kotor
14. dalam filsafat ilmu, logika, bahasa matematika dan statistika merupakan sarana berfikir ilmiah, berikan penjelasan secara teoritis beserta contoh dalam implementasi berfikir ilmiah
Jawaban:
a. Matematika Sebagai Bahasa
Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambang-lambang matematika meiliki sifat artifikial yaitu akan memiliki arti setelah sebuah makna deberikan kepadanya. Tanpa makna matematika hanya merupakan lambang saja. Selain itu matematika pun dapat diartikan sebagai bahasa yang berusaha unutk menghilangkan sifat kabur, majemuk, dan emosional dari bahasa verbal.
Selain sebagai bahasa matematika pun memiliki sifat kuantitatif, yaitu matematika mengembangkan bahasa numerik yang memungkinkan kita melakukan pengukuran secara kuantitatif. Selain itu matematika pun memungkinkan ilmu mengalami perkembangan dari tahap kualitatif ke kuantitatif. Pada dasarnya matematika diperlukan oleh semua disiplin keilmuan untuk meningkatkan daya prediksi dan control dari ilmu tersebut, sehingga ilmu dapat memberikan jawaban yang lebih bersifat eksak yang memungkinkan pemecahan masalah secara lebih tepat dan cermat. Matematika sarana berfikir deduktif adalah proses pengambilan kesimpulan yang didasarkan kepada premis-premis yang kebenaranya telah ditentukan. Ilmu dapat dibagi menjadi 3 tahapan:
1) Tahapan Sistematika
2) Tahapan Komparatif
3) Tahapan Kuantitatif
Tahapan Sistematika, pada tahap ini ilmu sudah mulai menggolong-golongkan objek empiris ke dalam kategori-kategori tertentu. Penggolongan ini memungkinkan kita untuk menemukan ciri-ciri yang bersifat umum dari anggota-anggota yang menjadi kelompok tertentu. Ciri-ciri yang bersifat umum inilah yang merupakan pengetahuan manusia dalam mengenali dunia fisik.
Tahapan Komparatif, pada tahap ini kita mulai membandingkan antara objek yang satu dengan yang lainya, kategori yang satu ini dengan kategori lainya dan seterusnya. Kita mulai mencari hubungan yang didasarkan kepada perbandingan antara berbagai objek yang akan kita kaji.
Tahapan Kuantitatif, pada tahap ini kita mencari hubunganj sebab-akibat tidak lagi berdasarkan perbandingan, malainkan melaui proses pengukuran eksak dari satu objek yang sedang diamati.Bahasa verbal berfungsi sangat baik pada kedua tahapan diatas (tahap I & II), sedangkan pada tahap III pengetahuan membutuhkan matematika. Lambang-lambang matematika bukan saja jelas namun juga eksak dengan mengandung informasi tentang objek tertentu dalam dimesi pengukuran.
#semogamembantu
15. Tolong ya, Jelaskan cara penarikan kesimpulan melalui metode berfikir induktif dan deduktif. Berikan contohnya masing masing
Metode berpikir Induktif adalah penarikan kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus.
Contoh:
Andi suka catur -> pintar matematika
Budi suka catur -> pintar matematika
Rini suka catur -> pintar matematika
Kesimpulan: semua yang suka catur pintar matematika
Metoda berpikir deduktif adalah pengambilan kesimpulan yang bersifat khusus berdasarkan fakta yang bersifat umum.
Contoh:
Semua makhluk hidup butuh makan
Kesimpulan:
Manusia adalah makhluk hidup maka ia butuh makan
Kupu-kupu adalah makhluk hidup maka ia butuh makan
Bakteri adalah makhluk hidup maka ia butuh makan.
16. seseorang membutuhkan kemahiran berfikir logis agar menghasilkan A. kesimpulan yang benarB. subjektif dalam berfikir C. pengetahuan mistikD. peta mindaE. paradigma berfikir
Jawaban:
A. kesimpulan yang benar
maaf kalau salah:)
Seseorang membutuhkan kemahiran berpikir lolgis agar dapat menghasilkan kesimpulan yang benar. Berpikir logis adalah proses berpikir yang sesuai logika, rasional, dan masuk akal. Artinya untuk menghasilkan kesimpulan yang benar, harus melalui proses berpikir yang sistematis dan objektif. Misalnya diawali dengan proses menganalisi masalah, membuat dugaan, melakukan eksperimen atau analisis lingkungan, dan baru menarik kesimpulan. Kesimpulan yang benar dari hasil berpikir logis dihasilkan lebih kepada pengalaman atau eksperimen yang masuk akal dan dapat dibuktikan serta melalui rangkaian proses berpikir yang terstruktur dan sistematis.
Pembahasan:Untuk dapat berpikir logis, seseorang membutuhkan kemampuan:
Membangun pola pikir positif atau konstruktif. Pola pikir positif akan mengarahkan kepada harapan untuk mendapatkan hasil yang baik dari proses berpikir. Kita memiliki keyakinan akan adanya kesimpulan yang benar yang akan didapat pada akhirnya. Mampu mengolah emosi dan ego diri. Saat emosi dan ego diri tinggi, maka kemampuan logika kita menurun, dan lebih diarahkan menggunakan perasaan, sehingga akan menghasilkan kesimpulan yang lebih subjektif. Mampu menganalis dari awal hingga akhir secara perlahan dan detail. Dengan kemampuan ini maka proses berpikir logis akan lebih terstruktur dan sistematis. Kita dapat memahami kejadian secara berurutan dan mudah mendapatkan kesimpulan yang objektif dan benar.Mau mengkondisikan diri untuk menerima pendapat orang lain. Jadi kita belajar untuk menganalisis dari pendapat-pendapat orang lain juga. Sehingga luas pemikirian kita namun tetap harus berlogika dan masuk akal.Pelajari lebih lanjut:Materi tentang berpikir kritis di brainly.co.id/tugas/17130845Materi tentang cara membuat kesimpulan di brainly.co.id/tugas/2085683Materi tentang cara membaca cepat brainly.co.id/tugas/10004099Detail JawabanKelas: 4
Mapel: Bahasa Indonesia
Bab: Karya Ilmiah
Kode: 11.1.3
#AyoBelajar17. seseorang membutuhkan kemahiran berfikir logis agar menghasilkan A. kesimpulan yang benarB. subjektif dalam berfikir C. pengetahuan mistikD. peta mindaE. paradigma berfikir
Jawaban:
jawabanya e. paradigma berfikir
Penjelasan:
semoga membantu
18. buat contoh soal pemecahan masalah dalam kehidupan sehari hari tentang berfikir komputasional beserta jawabannya
Jawaban:
Contoh Soal:
Masalah: Andi ingin mencari rute tercepat untuk pergi ke kantor menggunakan transportasi umum. Dia memiliki beberapa pilihan transportasi, yaitu bus, kereta, dan taksi. Namun, Andi ingin mempertimbangkan waktu tempuh, biaya, dan kepraktisan. Bagaimana Andi dapat menggunakan berfikir komputasional dalam memecahkan masalah ini?
Jawaban:
1. Menentukan Tujuan: Andi akan menggunakan berfikir komputasional untuk mencari rute tercepat ke kantornya dengan mempertimbangkan waktu tempuh, biaya, dan kepraktisan.
2. Identifikasi Data yang Dibutuhkan: Andi perlu mengumpulkan data mengenai waktu tempuh, biaya, dan tingkat kenyamanan dari setiap pilihan transportasi yang tersedia (bus, kereta, taksi). Data ini dapat ditemukan melalui penelitian online, konsultasi dengan teman atau rekomendasi dari aplikasi transportasi.
3. Analisis dan Pemrosesan Data: Andi dapat menggunakan berfikir komputasional untuk memproses data yang ditemukan. Dia bisa membuat spreadsheet atau menggunakan aplikasi pengolahan data untuk membandingkan waktu tempuh, biaya, dan tingkat kenyamanan dari setiap pilihan transportasi. Dia juga dapat menyusun data tersebut dalam bentuk grafik atau diagram untuk memudahkan pemahaman.
4. Pengembangan Algoritma: Berdasarkan data yang telah diproses, Andi dapat mengembangkan algoritma yang akan membantu dia memilih rute tercepat. Algoritma ini dapat mencakup faktor-faktor seperti waktu tempuh tercepat dengan biaya terendah atau keseimbangan antara waktu dan biaya. Algoritma tersebut juga harus mempertimbangkan ketersediaan dan kepraktisan masing-masing transportasi.
5. Pengambilan Keputusan: Setelah mengembangkan algoritma, Andi dapat menggunakan berfikir komputasional untuk memilih rute tercepat berdasarkan preferensinya. Dia dapat menginput data waktu saat dia ingin tiba di kantor dan algoritma tersebut akan memberikan rekomendasi terbaik berdasarkan waktu tempuh, biaya, dan tingkat kenyamanan.
Dengan menggunakan berfikir komputasional, Andi dapat memecahkan masalahnya dengan cepat dan efisien, serta membuat keputusan yang lebih informasional dan tepat dalam memilih transportasi terbaik untuk pergi ke kantornya.
19. contoh berfikir proaktif
menggambar dengan kreatifi yg di milini
20. contoh dari berfikir sinkronis adalah
1. Suasana di Jakarta Saat Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
2. Keadaan Ekonomi di Indonesia pada Tahun 1998
3. Suasana pada saat tragedi G30S/PKI
4. Pembangunan pada era Orde Baruberpikir secara lurus, berfikir tentang masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang
21. beri contoh konsep berfikir monokausalitas dengan berfikir multikausalitas
monokausalitas adalah teori yang menghubungkan suatu peristiwa sejarah dengan sebab dan akibat yang pertama kali muncul
multikausalitas, meyakin sebuah peristiwa sejarah dilatarbelakangi berbagai faktor.
Teori multikausalitas menjelaskan suatu peritiwa sejarah dengan berbagai penyebab.
Contoh penggunaan teori monokausalitas dalam memandang penyebab Perang Diponegoro adalah ketika Belanda memasang patok di tanah leluhur Diponegoro. Jika menggunakan teori monokausalitas, maka insiden itu menjadi penyebab atau pemicu Perang Diponegoro.
Namun jika menggunakan teori multikausalitas, sesungguhnya, Perang Diponegoro merupakan puncak akumulasi konflik antara Pangeran Diponegoro dengan Belanda
Penjelasan:
semoga membantu
22. Contoh berfikir ilmiah
Berpikir ilmiah=membuat karya ilmiah.
23. Contoh berfikir sinkronis
sinkronik adalah terbatas dalam waktu meluas dalam ruang misalnya penggambaran keadaan ekonomi pada tahun 1998 , jadi penggambaran sejarahnya menganalisi struktur dan fungsi ekonomi tetapi hanya pada tahun 1998 saja.
maaf kalo salah
24. Ceritakan apa yang ada dalam fikiran kalian tentang gambar diatas?Apa kesimpulan gambar tsb?
Jawaban:
pada hari raya idul Adha, orang muslim menyiapkan hewan kurban yaitu sapi, kambing atau domba. lalu para laki-laki berkumpul untuk menyembelih hewan tersebut. lalu membagikan nya.
Allah perintahkan kita untuk berkurban pada haru raya idul Adha, berkurban dengan sapi, kambing atau domba. dengan menyebut nama Allah, disembelih lah hewan tersebut, lalu di bagikan kepada tetangga sekitar.
*Mohon koreksi jika kurang tepat
25. contoh berfikir proaktif
menggambar dengan kreatif yg dimiliki
26. Apa Kesimpulan dari sikap berfikir kritis
sikap kritis membuat kita menjadi pandai dan lebih cenderung untuk bertanya.Kemampuan dalam berpikir kritis akan memberikan arahan yang lebih tepat dalam berpikir, bekerja, dan membantu lebih akurat dalam menentukan keterkaitan sesuatu dengan lainnya. Oleh sebab itu kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan dalam pemecahan masalah atau pencarian solusi.
27. Contoh berfikir filsafat
Jawaban:
berfikir logis atau masuk akal
28. Contoh berfikir universal
Jawaban:
saat menghadapi masalah yang menyangkut masa depan sering kali kita bimbang untuk memilih jalan yang akan ditempuh, sehingga untuk menyelesaikan masalah tersebut kita harus berfikir secara umum dan bebas, sehingga tercermin jelas tujuan hidup yang akan kita capai, dari pola pikir seperti ini kita akan lebih mudah dalam menyelesaikan maslah yang sering kali menyulitkan.
29. Contoh berfikir kronologis
Jawaban:
7 Desember 1941
Jepang Menyerbu Pangkalan Angkatan Laut Amerika serikat di pearl Harbour,Hawai
2 September 1945
Jatuh nya bom atom di Hiroshima Dan Nagasaki
Jawaban:
7 Desember 1941
Jepang menyerbu pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour , Hawai.
·
7 Mei 1942
Tentara Jepang akan dihancurkan oleh sekutu di Laut Karang dan Midway.
·
22 Oktober 1944
Amerika Serikat dapat merebut Filiphina.
·
17 Maret 1945
Amerika Serikat dapat merebut Iwo Jima.
·
21 Juni 1945
Amerika Serikat dapat merebut Okinawa.
·
30 April 1945
Dibawah pimpinan Lourd Louis Mauntbatten, Inggris menyerbu Myanmar dan menghancurkan tentara Jepang.
·
6 Agustus 1945
Kota Hiroshima dijatuhi bom atom.
·
·
2 September 1945
Kota Nagasaki dijatuhi bom atom.
9 Agustus 1945
Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
14 Agustus 1945
Jepang resmi menyerah kepada sekutu diatas kapal Missouri di Teluk Tokyo.
Penjelasan:
semoga membantu
30. contoh sedekah fikiran yaitu..
Jawaban:
dengan membantu mengajarkan materi kepada orang lain.misalnya memberikan ilmu atau mengajarkan kepada teman yang tidak bisa atau memerlukan bantuan kecuali dalam ulangan atau ujian.
Penjelasan:
maaf kalo salah
SEMOGA BERMANFAAT
Jawaban:
mengajarkan ilmu yang kita dapat dn ilmu itu bermnafaat
Penjelasan:
31. contoh - contoh proses berfikir
Berpikir Deduktif
Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan dari keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang khusus dari yang umum. Deduksi adalah cara berpikir yang di tangkap atau di ambil dari pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus.
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Berpikir Induktif
Induksi adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum yang umum. Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum (filsafat ilmu.hal 48 Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar Harapan. 2005)
Berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif
32. buatkan kesimpulan dari cara berfikir diakronik,cara berfikir sinkronik,konsep ruang dan waktu dalam sejarah
Jawaban:
kalau Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.
kalau Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.
nah kalau diakronik dalam mempelajari sejarah
Sejarah diakronis itu maksudnya memanjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu sosial itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B.
33. contoh soal dan jawaban a,b,c,d,e tentang berfikir kritis
kenapa kita harus berfikir kritis
a
b
c
d
34. contoh berfikir logis
Jawaban:
-jika kamu berencana pergi dengan temanmu dan sudah berjanji untuk datang tepat waktu. Tapi, temanmu datang terlambat dan kamu akan berpikir temanmu mungkin mengalami beberapa hal yang harus dilakukan terlebih dahulu sehingga ia terlambat
35. Contoh berfikir diakronik
Jawaban:
menjelaskan tentang pertempuran 5 hari disemarang mulai dari awal mula kenapa peristiwa itu terjadi sampai akhir atau menceritakan tentang kisah hidup seseorang sejak dilahirkan hingga saat ini. Jadi dengan berpikir secara diakronik/kronologis kita dapat mempelajari proses dari suatu peristiwa bersejarah
Penjelasan:
36. Kesimpulan hadist tentang pesan pesan utama tentang berfikir kritis
kesinpulanya :
Berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat Al-Qur’an merupakan perilaku yang pada hakikatnya memiliki banyak manfaat, terutama dalam hal bersyukur dan memecahkan masalah melalui proses kerja sama dalam musyawarah.
2. Ayat Al-Qur’an yang membahas tentang hakikat serta manfaatdari berpikir secara kritis dan bersikap secara demokratis adalah Q.S. Ali-‘Imran ayat 190-191dan Q.S. Ali-‘Imran ayat 159.
3. Pengembangan sikap dan perilaku terpuji terkait dengan berpikir kritis dan bertindak secara demokratis merupakan hal penting yang perlu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari guna perwujudan implementasi nyata dari ayat Al-Qur’an.
37. Contoh berfikir reflektif
Berfikir dengan kepala dinginBerfikir dengan cara tidak emosi.
Berfikir dengan logis.
Berfikir tidak asal.
38. contoh berfikir biasa
menilai hanya menatap covernya saja
39. tolong kak yaaaaaa aku lelah berfikir matematika
[tex]L_{1} [/tex] = [tex] \frac{( s_{1} \: + \: s_{2})}{2} [/tex] × t
[tex]L_{1} [/tex] = [tex] \frac{(22 \: + \: 26)}{2} [/tex] × 8
[tex]L_{1}[/tex] = [tex] \frac{48}{2} [/tex] × 8
[tex]L_{1}[/tex] = 48 × 4
[tex]L_{1}[/tex] = 192 cm²
[tex]L_{2} [/tex] = p × l
[tex]L_{2}[/tex] = 12 × 10
[tex]L_{2} [/tex] = 120 cm²
L = [tex]L_{1}[/tex] + [tex]L_{2} [/tex]
L = 192 + 120
L = 312 cm² (B)
L persegi panjang = p×l
= 20 ×10 =200 cm
L trapesium
atas= 12
bawah= 26-10 =16cm
tinggi= 20-12 =8cm
L = (a+b) /2 × t
= (12+16)/2 × 8
= 28/2×8
= 14×8
=112 cm
semua luas di jumlah jadi
200+112 = 312 (B)
40. contoh berfikir sinkronik
Maaf klo tulisan saya jelek. Bisa di lihat d foto